Vino G Bastian soal Film Miracle In Cell No.7: Cinta Seorang Ayah yang Terkadang Tak Bisa Terungkap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Miracle In Cell No.7 di remake dengan judul sama oleh rumah produksi Falcon Pictures. Dalam film remake atau adaptasi dengan judul yang sama ini mencoba menggambarkan cinta seorang ayah kepada anaknya yang tak pernah diungkapkan lewat kata kata.
Film Miracle In Cell No 7 di-remake di Indonesia dengan judul sama di bawah naungan rumah produksi Falcon Pictures. Film yang merupakan adaptasi dari judul film yang sama asal Korea Selatan
Indonesia adalah negara ketujuh yang me-remake film ini. Sebelumnya, ada negara Turki, Filipina, Arab, Spanyol, India, dan Kanada. Setelah Indonesia, giliran Amerika yang akan me-remake film tersebut.
Aktor Vino G Bastian pun mengungkapkan bahwa film yang dibintangi berupaya menggambarkan cinta seorang ayah terhadap anak perempuannya meski kadang tak pernah diungkapkan lewat kata-kata.
“Cinta seorang ayah itu kadang-kadang enggak bisa terungkap. Seorang ayah itu nggak semuanya seperti ibu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya secara verbal, tapi dia lebih ada jarak dengan anaknya. Itulah yang mau kita suarakan lewat film ini,” kata Vino G Bastian dalam jumpa pers gala premier Miracle In Cell no 7 di XXI Epicentrum, Kuningan, Kamis (1/9/2022) malam.
Suami Marsha Timothy ini mengatakan film ini diharapkan memberikan sesuatu yang lebih besar dimana anak anak yang menonton film ini dapat meneruskan kasih sayang dan cinta mereka kepada generasi selanjutnya.
Menurut aktor kelahiran Jakarta, 24 Maret 1982 ini, film ini begitu sangat menyentuh jiwa laki laki baik yang masih lajang maupun yang sudah menjadi ayah agar bisa selalu melindungi anak perempuan mereka. Bahkan, Vino sendiri mengaku dia sampai menangis saat menonton film ini.
Untuk itu, ketika mendapatkan tawaran untuk berperan sebagai tokoh utama dalam film remake versi Indonesia, Vino mengaku senang meski merasa ada beban karena kemungkinan film tersebut akan dibanding-bandingkan dengan film aslinya, Apalagi, "Miracle in Cell No.7" juga telah di-remake di beberapa negara.
"Tapi dari situ justru menguatkan para pemain. Justru kita harus punya beban, kalau enggak punya beban kita akan syuting seenaknya aja pasti film ini tentunya akan dibanding-bandingkan, ya jadi kita kasih yang terbaik. Kita kerja keras, masing-masing karakter cari pendekatannya masing-masing," tuturnya.
Film Miracle In Cell No 7 di-remake di Indonesia dengan judul sama di bawah naungan rumah produksi Falcon Pictures. Film yang merupakan adaptasi dari judul film yang sama asal Korea Selatan
Indonesia adalah negara ketujuh yang me-remake film ini. Sebelumnya, ada negara Turki, Filipina, Arab, Spanyol, India, dan Kanada. Setelah Indonesia, giliran Amerika yang akan me-remake film tersebut.
Aktor Vino G Bastian pun mengungkapkan bahwa film yang dibintangi berupaya menggambarkan cinta seorang ayah terhadap anak perempuannya meski kadang tak pernah diungkapkan lewat kata-kata.
“Cinta seorang ayah itu kadang-kadang enggak bisa terungkap. Seorang ayah itu nggak semuanya seperti ibu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya secara verbal, tapi dia lebih ada jarak dengan anaknya. Itulah yang mau kita suarakan lewat film ini,” kata Vino G Bastian dalam jumpa pers gala premier Miracle In Cell no 7 di XXI Epicentrum, Kuningan, Kamis (1/9/2022) malam.
Suami Marsha Timothy ini mengatakan film ini diharapkan memberikan sesuatu yang lebih besar dimana anak anak yang menonton film ini dapat meneruskan kasih sayang dan cinta mereka kepada generasi selanjutnya.
Menurut aktor kelahiran Jakarta, 24 Maret 1982 ini, film ini begitu sangat menyentuh jiwa laki laki baik yang masih lajang maupun yang sudah menjadi ayah agar bisa selalu melindungi anak perempuan mereka. Bahkan, Vino sendiri mengaku dia sampai menangis saat menonton film ini.
Untuk itu, ketika mendapatkan tawaran untuk berperan sebagai tokoh utama dalam film remake versi Indonesia, Vino mengaku senang meski merasa ada beban karena kemungkinan film tersebut akan dibanding-bandingkan dengan film aslinya, Apalagi, "Miracle in Cell No.7" juga telah di-remake di beberapa negara.
"Tapi dari situ justru menguatkan para pemain. Justru kita harus punya beban, kalau enggak punya beban kita akan syuting seenaknya aja pasti film ini tentunya akan dibanding-bandingkan, ya jadi kita kasih yang terbaik. Kita kerja keras, masing-masing karakter cari pendekatannya masing-masing," tuturnya.
(hri)